Kamis, 04 April 2019

Rancangan Acak Lengkap (RAL)

Rancangan Acak Lengkap (RAL)

             Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan paling sederhana dari beberapa macam perancanngan yang baku.  Rancangan ini dipergunakan jika ingin mempelajari perngaruh beberapa perlakuan (t) dengan sejumlah ulangan (r) untuk menjadi satuan-satuan percobaan (rt). RAL dilakukan dengan mengalokasikan pengacakan t kepada rt satuan percobaan. Rancangan acak lengkap (RAL) atau disebut juga Completely Randomized Design (CRD). RAL digunakan pada perancangan percobaan dengan syarat sebagai berikut :
  1. Apabila kondisi lingkungan, alat, bahan atau media yang digunakan seragam/homogen.
  2. Tidak ada lokal kontrol.
  3. Perambangan atau pengacakan dilakukan secara lengkap.
           Syarat ini hanya dapat terpenuhi bila percobaan dilakukan di dalam laboratorium dan green house. Jadi RAL tidak dapat digunakan untuk percobaan lapangan.
Analisis RAL
Urutan tata cara dalam menganalisis data RAL adalah :
  1. koleksi data terlebih dahulu
  2. tentukan faktor koreksi atau FK ………….FK= (GT)/ r . t ——– [r = replication (ulangan); t = treatment (perlakuan)]
  3. tentukan derajat bebas (db) : db perlakuan, db total dan db galat.
    • db perlakuan = t-1
    • db total = r . t – 1
    • db galat = db total – db perlakuan
  4. Hitung kuadrat tengah (KT).
  5. Tentukan F hitung (Fh).
  6. Tentukan F tabel 0,05 dan 0,01.
  7. Tentukan koefisien keragaman (KK) : bila KK > 20% berarti data tidak berdistribusi normal dan harus dilakukan transformasi data.
Syarat yang harus diperhatikan dalam RAL :
1.  Kecuali  perlakuannya,  semua  (media  percobaan  dan  keadaan-keadaan lingkungan lainnya) harus serba sama atau homogen.
2.  Penempatan perlakuan ke dalam satuan-satuan percobaan dilakukan secara acak lengkap,  yang  artinya  kita  perlakukan  semua  satuan  percobaan  sebagai  satu kesatuan dimana perlakuan ditempatkan ke dalamnya secara acak.

3.  Hanya mempunyai 1 faktor dan mempunyai sejumlah taraf faktor yang nilainya bisa kualitatif maupun kuantitatif.

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Kelebihan RAL adalah perhitungannya sederhana. RAL dapat diterapkan pada percobaan dengan ulangan pengamatan sama dan tidak sama. Keuntungan menggunakan RAL antara lain :
1.      Rancangan percobaannya lebih mudah.
2.      Apabila jumlah perlakuan hanya sedikit, dimana derajat bebas galatnya juga kecil
3.      Analisis statistik terhadap data percobaan sederhana.
4.      Fleksibel dalam jumlah penggunaan perlakuan dan ulangan (dapat dilakukan pada ulangan yang tidak sama).
5.      Terdapat alternatif analisis nonparametrik yang sesuai.
6.      Permasalahan data hilang dapat mudah ditangani
7.      Tidak memmerlukan tingkat pemahaman yang tinggi mengenai bahan percobaan
  
Kekurangan RAL antara lain adalah :
1.      Terkadang tidak efisien.
2.      Tingkat ketepatan (presisi) mungkin tidak terlalu memuaskan kecuali unit percobaab benar-benar homogen
3.      Pengulangan percobaan yang sama mungkin tidak konsisten (lemah) apabila satuan percobaan tidakbenar-benarhomogen terutama apabila jumlah ulangannya sedikit

MENGANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN SPSS 16

Langkah 1 : Jalankan Program SPSS 16



Ketika membuka Program SPSS, ada dua Windows yang muncul yang pertama Untuk Data dan yang kedua yaitu Untuk Output setelah menganalisis.



Tampilan Pada SPSS Bagian Data



Tampilan Pada SPSS Bagian Output


Langkah 2 : Mengisi Bagian Kolom Name Seperti di bawah ini



Langkah 3 : Selanjutnya pada “Decimals” disesuaikan berapa banyak decimal yang akan kita gunakan.


Langkah 4 : Setelah bagian Decimals, selanjutnya bagian “Label” buat sesuai dengan Skripsi


Langkah 5 : Mengisi Bagian “Values” (Bagian Perlakuan)


Klik  bagian tanda Panah, Sehingga Tampil Seperti berikut ini :


Bagian ini bertujuan untuk memberikan label dari setiap perlakuan yang kita buat,
Contoh : 1= “Perlakuan A”, jadi ketika kita ketik Label 1 maka ini sama dengan Perlakuan A, setelah selesai sampai semua Label dan Perlakuan dibuat, Klik OK.

Langkah 6 : Mengisi Bagian “Values” (Bagian Ulangan)


Klik Bagian Tanda Panah, Sehingga tampil seperti di bawah ini :


Bagian ini bertujuan untuk memberikan label dari setiap Ulangan yang kita buat,
Contoh : 1= “Ulangan I”, jadi ketika kita ketik Label 1 maka ini sama dengan Ulangan I, setelah selesai sampai semua Label dan Perlakuan dibuat, Klik OK.

Langkah 7 : Mengisi Bagian “Data View”


Klik bagian “Data View”, sehingga berpenampilan seperti ini.

Langkah 8 : Selanjutnya Isi Bagian Kolom Perlakuan, Ulangan, dan Hasil. Sehingga tampil seperti dibawah ini.


Langkah 9 : Menganalisis Data
Klik Bagian Analyze à General Linear Model à Univariate


Langkah 10 : Setelah itu muncul seperti di bawah ini


Klik Bagian Persentase Benih Berkecambah à Klik Tanda Panah Pada Bagian Dependent Variable, sehingga seperti ini


Setelah itu Klik Bagian Trichoderma Virens dan Trichoderma Harzianum à Klik tanda panah pada bagian Fixed Factors :


Langkah 11 : Klik Bagian Model à Klik Custom


Setelah bagian Custom diklik, lihat bagian Kiri Kotak Dialog Univariate: Model, disitu ada bagian Factor & Covariates, Klik bagian Perlakuan.




Setelah bagian Perlakuan di Klik, lalu Klik Tanda Panah di Bagian tengah Kotak Dialog, sehingga tampil seperti ini :


Setelah itu Klik Continue

Langkah 12  : Klik bagian Post Hoc, Post Hoc berfungsi untuk menguji Lanjut dari Hasil Penelitian


Setelah itu tampil Kotak dialog yang baru, seperti di bawah ini :


Klik Bagian Perlakuan, dan klik Tanda Panah pada bagian tengah :


Setelah itu Klik Bagian LSD (untuk Uji BNJ), Tukey (untuk Uji BNJ), dan Duncan (Untuk Uji Duncan) à Klik Continue

Langkah 13 : Setelah itu tampil seperti di bawah ini, maka klik OK


Langkah 14 : Lalu Muncul OUTPUT dari analisis yang dilakukan


Pada bagian Tabel Sidik Ragam dari Output SPSS, bandingkan dengan data yang diolah dengan Microsoft Excel dan juga bandingkan dengan Skripsi yang telah dibuat :


Hasil dari Analisis dengan menggunakan SPSS





Nama    : Ihza Fansyuri Julva
NIM       : 1705104010042

Tidak ada komentar:

Posting Komentar