Kamis, 15 November 2018

10 Cara Menjadi Orang Yang Kreatif







PENGUJIAN HIPOTESIS

Pengujian hipotesis statistik adalah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau atau tidak menolak hipotesis yang sedang dipersoalkan. 

A. Uji Hipotesis Rata-Rata Sampel Tunggal (One Sample t Test)


       Uji rata-rata satu sampel atau sering di kenal sebagai uji one sample t test berguna untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata populasi yang digunakan sebagai pembading dengan rata-rata sebuah sampel. Dari hasil uji ini akan diketahui apakah rata-rata populasi yang digunakan sebagai pembanding berbeda nyata secara signifikan dengan rata-rata sebuah sampel, jika ada perbedaan rata-rata manakah yang lebih tinggi.


Contoh : 
Sebuah asrama putri menyatakan bahwa menerima rata-rata 6 orang mahasiswa selama 2 tahun terakhir. Uji pernyataan tersebut pada taraf α = 0,05 jika diketahui data penerimaan mahasiswi selama 24 bulan bulan terakhir adalah sebagai berikut (nama variable kost):

7  5  7  6  5  3  8  4


8  8  3  4  7  7  5  6


6  4  5  8  4  6  7  5

berikut ini langkah-langkahnya :

1. Langkah pertama yang dilakukan yaitu buka halaman aplikasi SPSS. Lalu pada Variable View sheet, isilah Variabel dengan Kost. 
 


2. Klik menu Analyze → Compare-Means → One Sample T test. Maka akan muncul gambar seperti berikut:



3. Masukkan variable kost ke kotak Test Variable(s). Kemudian, pada kotak Test Values, isilah 6, karena nilai populasi hipotesis 6 orang. kemudian klik Options. 
 



4. setelah klik Options, untuk mengganti tingkat kepercayaan (Confidence Interval), isilah 95% kemudian klik OK. maka akan muncul output seperti berikut :



B. Uji Hipotesis Beda Rata-rata Dua Sampel Berpasangan (Paired Sample t
Test) 
     Dua sampel berpasangan artinya sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Uji perbedaan rata-rata dua sampel berpasangan atau uji paired sample t test digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan mean untuk dua sampel bebas (independen) yang berpasangan.
     Adapun yang dimaksud berpasangan adalah data pada sampel kedua merupakan perubahan atau perbedaan dari data sampel pertama atau dengan kata lain sebuah sampel dengan subjek sama mengalami dua perlakuan.
Contoh kasus.
Pengujian produktivitas padi (kwintal) yang diberi dua jenis pupuk.

Pupuk APupuk B

78

66

57

68

56

46

47

67

68

77

66

57
berikut cara mengolah data dua sampel berpasangan.
1. masukkan data tersebut sesuai variabel pada SPSS di Variable View sheet.
2. Klik menu Analyze  Compare Means  Paired-Samples T Test.



3. Klik PupukA dan drag ke kotak Paired Variables pada kolom Variable 1 dan
PupukB ke Variable 2 



 
4. klik Options, gunakan tingkat kepercayaan 95%, untuk Missing Values pilih Exclude cases analysis by analysis  Continue → OK.


 
5. maka akan tampak ouput seperti ini :


Sumber : Penuntun Praktikum Statistik

Ihza Fansyuri Julva

HIPOTESIS


PENGUJIAN HIPOTESIS

Pengujian hipotesis statistik adalah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau atau tidak menolak hipotesis yang sedang dipersoalkan. 

A. Uji Hipotesis Rata-Rata Sampel Tunggal (One Sample t Test)

       Uji rata-rata satu sampel atau sering di kenal sebagai uji one sample t test berguna untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata populasi yang digunakan sebagai pembading dengan rata-rata sebuah sampel. Dari hasil uji ini akan diketahui apakah rata-rata populasi yang digunakan sebagai pembanding berbeda nyata secara signifikan dengan rata-rata sebuah sampel, jika ada perbedaan rata-rata manakah yang lebih tinggi.

Contoh : 
Sebuah asrama putri menyatakan bahwa menerima rata-rata 6 orang mahasiswa selama 2 tahun terakhir. Uji pernyataan tersebut pada taraf α = 0,05 jika diketahui data penerimaan mahasiswi selama 24 bulan bulan terakhir adalah sebagai berikut (nama variable kost):

7  5  7  6  5  3  8  4

8  8  3  4  7  7  5  6

6  4  5  8  4  6  7  5

berikut ini langkah-langkahnya :
1. Langkah pertama yang dilakukan yaitu buka halaman aplikasi SPSS. Lalu pada Variable View sheet, isilah Variabel dengan Kost. 
 

2. Klik menu Analyze → Compare-Means → One Sample T test. Maka akan muncul gambar seperti berikut:



3. Masukkan variable kost ke kotak Test Variable(s). Kemudian, pada kotak Test Values, isilah 6, karena nilai populasi hipotesis 6 orang. kemudian klik Options. 
 


4. setelah klik Options, untuk mengganti tingkat kepercayaan (Confidence Interval), isilah 95% kemudian klik OK. maka akan muncul output seperti berikut :



B. Uji Hipotesis Beda Rata-rata Dua Sampel Berpasangan (Paired Sample t
Test) 
     Dua sampel berpasangan artinya sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Uji perbedaan rata-rata dua sampel berpasangan atau uji paired sample t test digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan mean untuk dua sampel bebas (independen) yang berpasangan.
     Adapun yang dimaksud berpasangan adalah data pada sampel kedua merupakan perubahan atau perbedaan dari data sampel pertama atau dengan kata lain sebuah sampel dengan subjek sama mengalami dua perlakuan.
Contoh kasus.
Pengujian produktivitas padi (kwintal) yang diberi dua jenis pupuk.

Pupuk APupuk B

78

66

57

68

56

46

47

67

68

77

66

57
berikut cara mengolah data dua sampel berpasangan.
1. masukkan data tersebut sesuai variabel pada SPSS di Variable View sheet.
2. Klik menu Analyze  Compare Means  Paired-Samples T Test.



3. Klik PupukA dan drag ke kotak Paired Variables pada kolom Variable 1 dan
PupukB ke Variable 2 



 
4. klik Options, gunakan tingkat kepercayaan 95%, untuk Missing Values pilih Exclude cases analysis by analysis  Continue → OK.


 
5. maka akan tampak ouput seperti ini :


Sumber : Penuntun Praktikum Statistik

Ihza Fansyuri Julva

DATA FREKUENSI BESERTA OUTPUTNYA


A. Distribusi Frekuensi


 Langkah - Langkah dalam membuat distribusi frekuensi pada SPSS yaitu dengan cara :

1. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah buka aplikasi spss, maka akan muncul halaman seperti ini



2. Klik menu Analyze → Descriptive Statistics → Frequencies, akan muncul tampilan berikut





3. Klik bagian variabel lalu klik jenis kelamin di kotak kiri →  klik tanda panah menuju ke kanan. lakukan hal yang sama untuk variabel Pendidikan. lalu klik OK. 




4. maka secara otomatis akan keluar output seperti dibawah ini :




b. Pengelompokkan Data 
    
      Agar tabel distribusi frekuensi menjadi lebih ringkas sehingga mudah diinterpretasikan, data umur sebaiknya dikelompokkan terlebih dahulu dengan cara :

1. klik menu Transform →  Recode into Different Variables, maka akan muncul tampilan berikut:





2.  Pindahkan variable umur ke kotak Input Variables → Output Variables. Kemudian pada kotak Output Variable, untuk Name tuliskan Kel.Umur dan untuk Label tuliskan Kelompok Umur, kemudian klik Change → Old and New Values, akan muncul tampilan berikut:







3. Untuk mengelompokkan umur :
  • umur ≤ 29, bagian Old Value Range, LOWEST through valuekemudian isikan pada kotak dibawahnya angka 29. Pada bagian New Value → isi → Add. 
  • Untuk umur 30 – 39, pada bagian Old Value → Range→ 30   through angka 39. pada bagian New Value→ Value isikan 2→ klik Add.
  • Untuk kelompok umur 40 – 49, pada bagian Old Value → Range→ 40   through angka 49. pada bagian New Value  3 klik Add.
  • untuk kelompok umur ≥ 50, pada bagian Old Value→ Range, value through HIGHEST, isikan pada kotak dibawahnya angka 50. bagian New Value pada kotak Value isikan angka 4 → Add → Continue dan OK.


4. hasilnya akan keluar di data view dan bertambah variabel baru yaitu kelompok umur.



5. Berikan keterangan pada  Value Label dengan kode 1 (≤ 29), kode 2 (30-39), kode 3 (40 – 49), kode 4 (≥ 50).



 klik Analyze → Descriptive Statistics → Frequencies → Kelompok Umur → OK.




6. maka hasil outputnya adalah:

Sumber : Penuntun Praktikum Statistik

Ihza Fansyuri Julva

DATA GRAFIK BESERTA OUTPUTNYA


Langkah - Langkah membuat data grafik pie dan outputnya :


1.Langkah pertama yang dilakukan yaitu membuka aplikasi SPSS, maka akan muncul halaman depan seperti dibawah ini:


2. Akan terdapat beberapa pilihan grafik yang tersedia yaitu: Bar (grafik batang), 3-D (grafik batang tiga dimensi), Line (grafik garis), Pie (grafik lingkaran), High-Low, Boxplot, Error Bar, Population Pyramid, Scatter/Dot (sebaran/titik), dan Histogram. Klik Graphs  Legacy Dialogs → Bar,maka akan muncul tampilan berikut :

3.  setelah kita memilih grafik bar, maka akan muncul 3 pilihan. kita pilih Clustered  Summaries for groups of cases. 
  • Clustered digunakan untuk menggambarkan grafik dari variabel tunggal. 
  • Summaries for groups of cases yaitu diringkas berdasarkan kategori. maka akan muncul tampilan berikut :

4. Kemudian klik Define, akan muncul tampilan berikut :


5.55
5. untuk variabel pendidikan, klik tanda panah menuju ke kanan  → Category Axis. unttuk variabel pendidikan klik tanda panah ke kanan  → Define Cluster By. Kemudian untukBars Represent, pilih % of cases  → OKakan muncul tampilan seperti ini :

untuk tampilan grafik Pie sama seperti langkah-langkah membuat grafik bar.
1. Klik Graphs  Legacy Dialogs → Pie  Summaries for groups of cases  Define Define Slices By  % of cases  → OK. maka akan muncul tampilan berikut ini :

2. Untuk menambah elemen grafik agar lebih komunikatif dalam penggambaran data, maka klik kanan pada grafik lingkaran. keluar edit content  → in separate window. edit dengan kemauan, maka akan muncul tampilan output berikut ini :






Sumber : Penuntun Praktikum Statistik

Ihza Fansyuri Julva

DATA CROSSTAB BESERTA OUTPUTNYA


CROSSTAB

Statistik deskriptif crosstab (tabulasi silang) termasuk dalam analisis deskripsi. 
Deskriptif crosstab menyajikan data dalam bentuk tabulasi, yang meliputi baris dan kolom.
Ciri-ciri crosstab pada umumnya adalah dua variabel atau lebih yang mempunyai hubungan secara deskriptif. Penyajian data pada umumnya adalah data kualitatif, khususnya berskala nominal seperti hubungan antara jenis kelamin dengan usia, jenis kelamin dengan pekerjaan dan lain sebagainya. 
Pada kali ini, saya hanya menampilkan tabel silang 2 variabel. baik tabel silang 3 atau 4 variabel yang membedakan hanya pada pengisian data di crosstabs. 
berikut adalah cara membuat tabel silang dua variabel :

1.Langkah pertama yang dilakukan yaitu membuka aplikasi SPSS, maka akan muncul halaman seperti berikut :

2. klik Analyze → Descriptive Statistics → Crosstabs. maka akan keluar tampilan berikut :


3. Masukkan variabel Pendapatan 
→ Row(s) dan variabel Pendidikan → Column(s) → Cells


maka akan muncul tampilan berikut:

4. Klik Observed, Row, Column, Totalklik Continue → OKAkan muncul output tabel silang sebagai berikut: 
  • Observed  menampilkan frekuensi data sebenarnya
  • Row  menampilkan persentase baris
  • column  persentase kolom dan total untuk persentase total dalam tabel silang. 

sumber : Penuntun Praktikum Statistika

Ihza Fansyuri Julva